Record Detail Back
Pasar Modern Dan Lahan Hidroponik di Kota Bandung (Tema: Arsitektur Kontemporer)
Abstrak
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapa) Kota Bandung, mulai dari tahun 2015 hingga 2016 terjadi penyusutan lebih dari 300 hektare lahan pertanian. Lahan pertanian tersebut beralih fungsi menjadi perumahan, properti, hingga industri. Pada 2009 total lahan sawah yang berada di Kota Bandung sekitar 1.300 hektare. Namun, di akhir 2014 luas lahan sawah yang terdapat di Kota Bandung menyusut di kisaran 1.100 hektare. Lalu pada 2015, lahan pertanian mencapai sebesar 988 hektare dan pada 2016 ada penyusutan sekitar 252 hektare, menjadi 736 hektare. Untuk mempertahankan lahan pertanian sulit dilakukan, karena memang alih fungsi lahan tidak bisa ditahan. Akibatnya kebutuhan pangan kota Sebagian di pasok dari luar kota.
Berdasarkan data dari hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 Provinsi Jawa Barat yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. Jumlah petani di Kota Bandung berjumlah 4.656 jiwa. Beberapa petani terkena dampak dari penyempitan lahan dengan banyaknya pembangunan. Sehingga memerlukan suatu wadah sebagai tempat aktifitas di dalamnya.
Pemasaran dari hasil panen petani di Kota Bandung dijual murah dan petani mendapatkan kerugian, sehingga membutuhkan sarana pendukung untuk memasarkan hasil pertanian agar mempersingkat waktu distribusi. Maka disini akan dipasarkan dengan cara petani menjadi pemasok tetap di Pasar Modern dan Lahan Hidroponik ini.
Siti Octaviamalinda - Personal Name
700
700
Text
Indonesia
Universitas Langlangbuana
2021
Bandung
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Siti Octaviamalinda. (2021).Pasar Modern Dan Lahan Hidroponik di Kota Bandung (Tema: Arsitektur Kontemporer).(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd