Dicky Suarsa; " />
Record Detail Back

XML

Analisis Kualitas pada Proses Pembuatan Gitar Akustik di Home Industry Allegro dengan Menggunakan Metode Six Sigma


Home Industry Allegro merupakan UKM yang bergerak dalam bidang produksi pembuatan gitar. Pada saat proses produksi masih ditemukan kecacatan pada setiap tahapannya yang melebihi dari 4% bahkan ada yang melebihi dari 12%, oleh karena itu perlu dilakukan indentifikasi dan analisis penyebab terjadinya cacat pada setiap prosesnya, sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas pada sistem produksi menggunakan pendekatan six sigma, dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control).

Pada tahap define (mengidentifikasi) dilakukan pembuatan deskripsi proses produksi, mengidentifikasi CTQ (Critical To Quality) serta pembuatan diagram SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer). Tahap measure (mengukur) dilakukan perhitungan performansi berupa rata-rata DPMO (Defect per Million Oppurtunities) dan nilai sigma. Pada tahap analyze (menganalisis) dilakukan analisis menggunakan (fishbone diagram) untuk mencari akar masalah yang nantinya digunakan sebagai dasar untuk usulan perbaikan pada proses produksi. Tahap improve (perbaikan) tindakan perbaikan yang dilakukan adalah penggunaan FMEA (Failure Mode and Effect Analisys) untuk menentukan prioritas perbaikan, dengan tujuan mengidentifikasi kualitas setiap tahapan proses produksi, sehingga dapat diberikan rekomendasi perbaikan kualitas pada setiap prosesnya. Selanjutnya dilakukan tahap control (mengendalikan) dengan melakukan pengendalian pelaksanaan perbaikan berdasarkan prioritas RPN (Risk Priority Number).

Hasil pengolahan data dan analisis hasil dapat diketahui bahwa terdapat 3 proses dari 6 proses dengan tingkat kecacatan tertinggi yaitu proses pembuatan body sebesar 54%, pembuatan neck gitar sebesar 20%,dan proses penyambungan body & neck sebesar 10%. Setelah diketahui faktor akar penyebab terjadinya kecacatan tersebut dengan menggunakan diagram fishbone. Perhitungan RPN pada metode FMEA menghasilkan prioritas perbaikan paling utama yaitu pada proses pembuatan body gitar dengan rata-rata nilai RPN sebesar 250, yang kedua pada proses pembuatan neck gitar dengan rata-rata nilai RPN sebesar 183, dan yang ketiga yaitu pada proses penyambungan body & neck gitar dengan rata-rata nilai RPN sebesar 129. Ada beberapa Usulan perbaikan yang bisa dilakukan oleh perusahaan antara lain melakukan audit internal untuk kualitas gitar pada setiap proses produksinya dalam hal ini adanya pengecekan berulang dalam melakuan Quality Control dan serta membuat SOP (Standard Operating Procedure) di masing-masing stasiun kerjanya.

Kata kunci : Kualitas, Six Sigma, DMAIC, FMEA
Dicky Suarsa - Personal Name
96 658 SUA a
600
Text
Indonesia
Universitas Langlangbuana
2019
Bandung
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Dicky Suarsa. (2019).Analisis Kualitas pada Proses Pembuatan Gitar Akustik di Home Industry Allegro dengan Menggunakan Metode Six Sigma.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd